Jumat, 02 November 2012

RAHASIA ARWAH-ARWAH DI API PENYUCIAN 5


PADA SAAT KEMATIAN

Apakah peran penyesalan atau pertobatan pada saat kematian?
Penyesalan sangat penting. Dosa-dosa diampuni, pada tiap kasus, tetapi akibat dari dosa-dosa tetap ada. Jika seseorang berkeinginan untuk menerima indulgensi penuh pada saat kematian - maksudnya langsung masuk ke sorga - arwahnya harus bebas dari segala keterikatan.

Disini saya ingin bercerita tentang suatu kesaksian yang sangat penting yang diberikan oleh Maria. Dia telah diminta untuk mencari tahu tentang seorang wanita yang dianggap kerabatnya telah masuk neraka, karena dia telah menjalani hidupnya dengan penuh dosa. Dia mendapat kecelakaan, jatuh dari kereta, dan meninggal karenanya. Arwah seseorang memberitahu Maria bahwa wanita ini telah diselamatkan, diselamatkan dari Neraka, karena pada saat kematiannya, dia berkata kepada Tuhan: "Engkau benar, dengan mengambil nyawaku, karena dengan demikian aku tidak lagi dapat menghinaMu." Dan ini menghapus segala dosa-dosanya. Contoh ini sangat menyolok, karena menunjukkan bahwa satu detik kerendahan hati, pertobatan pada saat kematian, bisa menyelamatkan kita. Ini tidak berarti bahwa dia tidak masuk ke dalam
Api Penyucian, tetapi dia telah terhindar dari Neraka yang mungkin layak diterimanya karena kenajisannya.

Maria, saya ingin bertanya kepadamu: pada saat kematian, apakah ada waktu dimana jiwa masih memiliki kesempatan untuk kembali kepada Tuhan, bahkan setelah kehidupan yang penuh dosa, sebelum masuk dalam keabadian – saat antara menjelang kematian dan kematian sebenarnya?
Ya, ya, Tuhan memberikan beberapa menit bagi tiap orang untuk menyesali dosa-dosanya dan memutuskan: saya menerima atau saya tidak menerima untuk menghadap Allah. Disana, kita melihat sebuah film dari kehidupan kita. Saya mengenal seorang pria yang percaya kepada ajaran-ajaran Gereja, tapi tidak terhadap kehidupan kekal. Suatu hari, dia sakit keras, dan menderita koma. Dia melihat dirinya sendiri dalam suatu ruangan dengan sebilah papan dimana emua perbuatan-perbuatannya dituliskan, baik yang baik maupun yang buruk.
Lantas papan itu menghilang beserta dinding-dinding ruangan, dan betapa indahnya. Lantas dia terbangun dari koma dan memutuskan untuk merubah hidupnya.

Ini sangat mirip dengan kesaksian-kesaksian dari "pengalaman nyaris-mati"; pengalaman cahaya supernatural sedemikian sehingga orang-orang tersebut tidak dapat lagi hidup seperti gaya hidup mereka sebelumnya.

Maria, pada saat kematian, apakah Allah memperlihatkan diriNya dengan intensitas yang sama kepada semua jiwa-jiwa?
Masing-masing diberikan pengetahuan akan kehidupannya dan juga kesengsaraan-kesengsaraan yang akan datang; tetapi tidak sama bagi setiap orang. Intensitas penampakan Allah tergantung pada masing-masing hidup seseorang.

Maria, apakah iblis diperbolehkan untuk menyerang kita pada saat kematian?
Ya, tetapi manusia juga memiliki karunia untuk menolaknya, untuk mengusirnya pergi. Jadi, jika manusia tidak menginginkan apapun dari iblis, maka iblis tidak dapat melakukan apa-apa.

Itu berita yang bagus! Ketika seseorang menyadari bahwa dia akan segera meninggal, apakah cara terbaik baginya untuk bersiap-siap?
Menyerahkan dirinya secara total kepada Tuhan. Persembahkan segala keseng-saraannya. Bergembiralah sepenuhnya dalam Tuhan.

Dan sikap apa yang mesti kita miliki didepan seseorang yang akan segera meninggal? Apakah yang dapat dilakukan seseorang bagi orang tersebut?
Berdoalah dengan tekun! Persiapkanlah dia untuk kematian; seseorang harus mengatakan kebenaran.

Maria, nasihat apa yang anda berikan kepada siapapun yang ingin menjadisanta/santo di dunia ini?
Bersikap sangat rendah hati. Kita tidak boleh memikirkan diri kita sendiri semata-mata. Kesombongan adalah jebakan iblis yang terbesar.

Maria, harap beritahu kami: dapatkah seseorang meminta kepada Tuhan agar bisa menjalani Api Penyucian di dunia, agar tidak perlu lagi melaluinya setelah kematian?
Ya. Saya mengenal seorang imam dan seorang wanita muda yang keduanya menderita penyakit TBC dan dirawat di rumah sakit. Wanita muda itu berkata kepada sang imam: "Marilah minta kepada Tuhan agar dapat menderita di dunia sebanyak mungkin agar dapat langsung masuk ke Surga."
Sang imam menjawab bahwa dirinya sendiri tidak berani untuk memintanya. Di dekat mereka ada seorang Suster anggota tarekat yang mendengar segala percakapan tersebut. Sang wanita muda meninggal lebih dahulu, sang imam meninggal kemudian, dan arwah sang imam menampakkan diri kepada Suster tersebut sambil berkata: "Jika saja saya memiliki kepercayaan yang sama besar dengan wanita muda tersebut, saya juga pasti telah langsung masuk Surga."

Terima kasih, Maria, atas kesaksian yang indah ini.

Pada saat ini, Maria meminta untuk istirahat selama lima menit, karena dia harus pergi dan memberi makan ayam-ayamnya... Tetapi saat dia kembali, kami melanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar