Jumat, 02 November 2012

RAHASIA ARWAH-ARWAH DI API PENYUCIAN 2


Wawancara dengan Maria Simma

PERTAMA KALINYA

Maria, bisakah anda menceritakan kepada kami bagaimana anda pertama kali dikunjungi oleh arwah dari Api Penyucian?
Ya, waktu itu tahun 1940. Suatu malam, sekitar jam 3 atau 4 pagi, saya mendengar seseorang masuk ke dalam kamar tidur saya. Hal itu membuat saya terbangun. Saya mencari-cari siapa gerangan yang dapat masuk ke dalam kamar tidur saya.

Apakah anda ketakutan?
Tidak, saya tidak takut sama sekali. Bahkan sewaktu saya masih kecil, ibu saya mengatakan bahwa saya anak yang spesial karena saya tidak pernah merasa takut.


Jadi, malam itu... ceritakanlah kepada kami!
Saya melihat seorang yang sama sekali tidak saya kenal. Dia berjalan bolak balik secara perlahan. Saya berseru keras kepadanya: "Bagaimana anda dapat masuk kesini? Pergilah!" Tetapi dia terus berjalan dengan tidak sabar disekeliling kamar tidur, seolah-olah dia tidak mendengar perkataan saya.
Jadi saya kembali bertanya: "Apa yang sedang anda lakukan?" Tetapi karena dia tetap tidak memberi jawaban, saya turun dari ranjang dan mencoba menjamahnya, tetapi saya hanya menjamah udara kosong. Tidak ada apa-apa disana. Jadi saya kembali ke ranjang, tetapi kembali saya mendengarnya berjalan bolak-balik. Saya membayangkan bagaimana saya bisa melihat lelaki ini tetapi saya tidak dapat menjamahnya. Saya bangkit kembali untuk mencoba
memegang orang itu dan menghentikan dia; kembali saya hanya merasakan kekosongan belaka. Bingung, saya lantas kembali ke ranjang. Dia tidak muncul kembali, tetapi saya tidak d! apat kembali tidur. Hari berikutnya setelah Misa, saya menemui pembimbing spiritual saya dan menceritakan segalanya kepadanya. Dia berkata bahwa jika hal ini terulang kembali, saya jangan bertanya, "Siapakah anda?" melainkan "Apa yang anda inginkan dari saya?" Malam berikutnya orang tersebut muncul kembali, jelas-jelas orang yang sama. Saya bertanya kepadanya "Apa yang anda inginkan dari saya?" Dia menjawab: "Rayakan tiga Misa Kudus bagi saya dan saya akan dibebaskan." Jadi saya mengerti bahwa ia adalah arwah di Api Penyucian. Pembimbing spiritual saya menegaskan hal ini. Dia juga menasehatkan agar saya jangan
mengusir jiwa-jiwa yang malang tersebut, tetapi menerima mereka dengan segala kemurahan hati apapun yang mereka minta dari saya.

Dan setelah itu, apakah kunjungan-kunjungan itu berlanjut?
Ya. Selama beberapa tahun, hanya ada tiga atau empat arwah, semua di bulan November. Setelah itu, ada lebih banyak lagi.

SEBUAH LUKA-KASIH

Apa yang diminta oleh arwah-arwah ini dari anda?
Pada umumnya mereka minta dirayakan Misa-misa Kudus dan seseorang hadir pada Misa-misa tersebut; mereka meminta supaya doa-doa Rosario diucapkan dan juga agar seseorang melakukan Perhentian-perhentian Jalan Salib.

Pada saat ini, suatu pertanyaan utama muncul: Sesungguhnya apakah Api Penyucian tersebut? Saya akan katakan bahwa itu adalah merupakan ciptaan Tuhan yang luar biasa. Ijinkan saya untuk memberikan anda suatu gambaran dari saya sendiri. Misalkan suatu ketika sebuah pintu terbuka dan sesosok mahluk muncul, sangat luar biasa indah, keindahan yang tidak pernah ada di dunia. Anda terpesona, terpesona oleh mahluk cahaya yang indah ini, terlebih-lebih mahluk tersebut menunjukkan bahwa ia sangat mengasihi anda - anda tidak pernah membayangkan kalau anda begitu dikasihi. Anda juga merasakan bahwa anda punya keinginan besar untuk menjadi satu dengannya. Dan api cintakasih yang menyala dalam hati anda mendorong anda untuk menyerahkan diri anda kedalam tangannya.

Tetapi tunggu dulu - anda sadar pada saat ini bahwa anda belum mandi selama berbulan-bulan dan anda bau sekali; hidung anda penuh lendir, rambut anda kotor dan lengket, ada noda besar di baju anda dan lain sebagainya. Jadi anda berkata kepada diri sendiri, "Saya tidak bisa memberikan diri saya dengan kondisi seperti ini. Pertama saya harus pergi dan membersihkan diri: mandi bersih, lantas saya akan segera kembali."

Tetapi cintakasih yang telah lahir dalam hati anda begitu kuatnya, menyala-nyala, begitu dahsyat, sehingga penundaan ini demi untuk membersihkan diri ini menjadi sangat tidak tertahankan. Dan rasa sakit karena absennya anda, meski jika hanya untuk selama beberapa menit saja, adalah luka yang hebat di dalam hati, proporsional terhadap intensitas
pernyataan cintakasih - ini adalah sebuah "luka cinta-kasih".

Api Penyucian tepat seperti ini. Sebuah penundaan yang diakibatkan oleh ketidak-sucian kita sendiri, sebuah penundaan sebelum menerima Tuhan, sebuah luka cinta kasih yang menyebabkan penderitaan yang luar biasa, sebuah penungguan, sebuah nostalgia cintakasih. Pembakaran inilah tepatnya, kerinduan ini yang membersihkan kita dari apapun yang masih kotor dalam diri kita. Api Penyucian adalah suatu tempat keinginan, keinginan yang dahsyat
akan Tuhan, kerinduan akan Tuhan yang telah kita kenal, karena kita telah menyaksikannya, tetapi dengan siapa kita belum dipersatukan.

Sekarang saya akan menanyakan kepada Maria untuk menjelaskan sebuah poin yang mendasar:

Maria, apakah jiwa-jiwa di Api Penyucian memiliki, setidak-tidaknya, suka cita dan pengharapan di tengah-tengah penderitaan mereka?
Ya. Tidak ada arwah yang ingin kembali dari Api Penyucian ke dunia. Mereka memiliki pengetahuan yang jauh melebihi yang kita miliki. Mereka sungguh tidak dapat memutuskan untuk kembali ke kegelapan dunia.

Disini kita melihat perbedaan dari penderitaan yang kita kenal di dunia. Di Api Penyucian, meskipun penderitaan yang dialami oleh jiwa begitu hebatnya, ada kepastian akan hidup selamanya dengan Tuhan. Ini adalah kepastian yang tidak tergoyahkan. Kesukacitaannya lebih besar daripada penderitaan. Tidak ada apapun di bumi yang dapat membuat mereka ingin kembali kesana, dimana seseorang tidak pernah dapat yakin akan segala sesuatu.

Maria, dapatkan anda menceritakan kepada kami sekarang jikalau Tuhanlah yang mengirimkan arwah seseorang kedalam Api Penyucian, atau apakah arwah tersebut sendiri yang memutus-kan untuk pergi ke sana?
Arwah itu sendiri yang ingin pergi ke Api Penyucian, demi untuk menjadi murni sebelum dapat masuk ke Surga.

Arwah-arwah di Api Penyucian menurut pada kehendak Allah sepenuhnya, mereka bersukacita atas kebaikan, mereka menginginkan yang terbaik bagi kita dan mereka sangat mengasihi: mereka mengasihi Allah dan mereka juga mengasihi kita. Mereka dipersatukan dengan sempurna dengan Roh Allah, terang Allah.

Maria, pada saat ajal, apakah seseorang melihat Allah secara sepenuhnya ataukah dengan cara tidak tampak jelas?
Dengan cara tidak tampak jelas, tetapi, pada saat yang sama, dengan terang yang sedemikian rupa sehingga ini cukup untuk menimbulkan kerinduan yang dahsyat.

Sesungguhnya, terang yang begitu gemilang dibandingkan dengan kegelapan dunia. Dan masih bukan apa-apa dibandingkan dengan terang seutuhnya yang jiwa akan ketahui ketika jiwa tersebut tiba di Surga. Disini kita bias merujuk pada "pengalaman-pengalaman orang yang nyaris mati." Jiwa seseorang begitu tertariknya kepada terang ini sehingga sungguh merupakan suatu penderitaan baginya untuk kembali ke bumi ke dalam tubuhnya setelah pengalaman ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar