Jumat, 02 November 2012


RAHASIA ARWAH-ARWAH DI API PENYUCIAN
(Wawancara Suster Emmanuel dari Medjugorje dengan visionari Maria Simma)

Suatu hari, saya membaca dengan penuh antusias sebuah buku mengenai arwah-arwah di Api Penyucian. Saya sungguh terpesona karena isinya menyangkut kesaksian-kesaksian baru-baru ini dan juga menjelaskan dengan baik tentang doktrin-doktrin Gereja Katolik tentang topik tersebut. Buku itu dikarang oleh Maria Simma, dan berjudul “The Souls in Purgatory Told Me...” (Jiwa-jiwa di Api Penyucian Bercerita Kepada Saya). Segera saya menulis kepada editor yang lantas memberitahu bahwa Maria Simma masih hidup. Secepatnya saya menghubunginya dan dia setuju bertemu dengan saya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan saya yang banyak!


Saya senang, karena setiap kali saya mendapat kesempatan untuk berbicara atau berceramah tentang jiwa-jiwa yang malang, saya menemukan bahwa ada rasa tertarik yang kuat dari para pendengar. Seringkali, mereka memohon saya untuk bercerita lebih lanjut, mendesak saya lebih jauh, dan bertanya: "Ceritakanlah lebih mendetail, hal-hal lain tentang jiwa-jiwa ini." Saya
melihat nyatanya bahwa ceramah saya memenuhi kehausan yang vital, kehausan untuk mengetahui apa yang menunggu kita, masing-masing, setelah kematian.

Harus disebutkan juga disini bahwa topik ini sangat jarang diajarkan lagi di paroki-paroki maupun dalam katekis, praktisnya tidak dimanapun. Jadi ada kekosongan besar, boleh dikatakan suatu keacuhan, bahkan kegelisahan terhadap realitas yang menyangkut hal-hal akhir.

Oleh karena itu buku kecil ini akan membantu untuk menghapuskan kekhawatiran kita terhadap Api Penyucian tetapi juga mengajarkan kita, semoga, untuk mengerti rencana Tuhan bagi kita, takdir kita sungguh-sungguh luar biasa, indah, dan patut mendapat rasa antusiasme kita. Demikian juga, bahwa kita punya kemampuan selama masih di bumi ini untuk memberikan kebahagiaan bagi arwah orang-orang yang sudah meninggal, bagi satu hal, dan untuk menemukan kebahagiaan itu bagi diri kita sendiri juga, dalam hidup kita.

Sekarang, Maria Simma berumur 82 tahun; dia tinggal sendirian di rumah kecil di Sonntag, sebuah desa yang bersahaja di pegunungan Vorarlberg, Austria, dan disanalah saya menemuinya.

Siapakah Maria Simma?

Seorang wanita desa yang sejak masa kanak-kanaknya, telah banyak berdoa bagi jiwa-jiwa di Api Penyucian. Ketika ia berumur 25 tahun, dia diberi karisma yang lain dari pada yang lain di Gereja, yang sangat langka, yaitu karisma kunjungan oleh jiwa-jiwa di Api Penyucian. Dia adalah seorang umat Katolik yang taat dan sangat rendah hati, dan sangat sederhana. Dia diberi banyak dorongan bagi tugasnya oleh pastor paroki maupun bapa uskup setempat.
Meskipun mendapat karisma yang sifatnya sangat luar biasa, dia hidup dalam kemiskinan. Contohnya, di kamarnya yang kecil kami hampir sama sekali tidak memiliki ruang gerak di sekitar kursi-kursi yang diberikan kepada kami...

Suatu karisma yang langka? Ya, tetapi jelas punya akar yang mendalam pada sejarah Gereja, karena banyak orang kudus baik yang dikanonisasi atau tidak, yang memiliki karisma serupa. Saya bisa sebutkan contohnya, Santa Gertrude, Santa Catherine dari Genoa yang banyak menulis tentang Api Penyucian, Maryam dari Yesus, Santa Margaret Mary dari Paray-le-Monial yang mendapat penglihatan Hati Kudus, Cure de Ars (Santo John Mary Vianney) yang kudus,
Beata Faustina Kowalska, Santo John Bosco, Beata Maryam dari Betlehem, dan lain-lainnya. Sebuah buku bisa ditulis tentang topik ini, bahkan saya piker sudah ada beberapa buku. Kalau kita memperhatikan dengan seksama ajaran-ajaran para kudus ini, kita lihat bahwa mereka semua mengatakan hal yang sama; dan Maria Simma bisa dibilang sekedar menghidupkan kembali kesaksian-kesaksian para kudus lainnya.

Inilah alasannya mengapa saya tidak ragu-ragu untuk mewawancarainya, karena dia hidup pada masa yang sama dengan kita, dan bersedia menyediakan waktunya. Bisa anda bayangkan kalau saya memberondongnya dengan banyak pertanyaan-pertanyaan, setidaknya hampir semuanya! Masalahnya adalah dia sama sekali tidak dapat berbahasa Perancis, dan karenanya saya harus
menggunakan seorang penterjemah.

Demi singkatnya dan jelasnya saya akan merangkum beberapa jawaban-jawaban Maria sedangkan pada kesempatan lain saya menterjemahkan kata-katanya sendiri. Saya juga akan menambahkan disana sini komentar-komentar saya pribadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar