RAHASIA ARWAH-ARWAH DI API PENYUCIAN
(Wawancara
Suster Emmanuel dari Medjugorje dengan visionari Maria Simma)
Suatu hari, saya membaca
dengan penuh antusias sebuah buku mengenai arwah-arwah di Api Penyucian. Saya
sungguh terpesona karena isinya menyangkut kesaksian-kesaksian baru-baru ini
dan juga menjelaskan dengan baik tentang doktrin-doktrin Gereja Katolik tentang
topik tersebut. Buku itu dikarang oleh Maria Simma, dan berjudul “The Souls in
Purgatory Told Me...” (Jiwa-jiwa di Api Penyucian Bercerita Kepada Saya).
Segera saya menulis kepada editor yang lantas memberitahu bahwa Maria Simma
masih hidup. Secepatnya saya menghubunginya dan dia setuju bertemu dengan saya
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan saya yang banyak!
Saya senang, karena setiap
kali saya mendapat kesempatan untuk berbicara atau berceramah tentang jiwa-jiwa
yang malang, saya menemukan bahwa ada rasa tertarik yang kuat dari para
pendengar. Seringkali, mereka memohon saya untuk bercerita lebih lanjut,
mendesak saya lebih jauh, dan bertanya: "Ceritakanlah lebih mendetail,
hal-hal lain tentang jiwa-jiwa ini." Saya
melihat nyatanya bahwa
ceramah saya memenuhi kehausan yang vital, kehausan untuk mengetahui apa yang
menunggu kita, masing-masing, setelah kematian.
Harus disebutkan juga
disini bahwa topik ini sangat jarang diajarkan lagi di paroki-paroki maupun
dalam katekis, praktisnya tidak dimanapun. Jadi ada kekosongan besar, boleh
dikatakan suatu keacuhan, bahkan kegelisahan terhadap realitas yang menyangkut
hal-hal akhir.
Oleh karena itu buku kecil
ini akan membantu untuk menghapuskan kekhawatiran kita terhadap Api Penyucian
tetapi juga mengajarkan kita, semoga, untuk mengerti rencana Tuhan bagi kita,
takdir kita sungguh-sungguh luar biasa, indah, dan patut mendapat rasa
antusiasme kita. Demikian juga, bahwa kita punya kemampuan selama masih di bumi
ini untuk memberikan kebahagiaan bagi arwah orang-orang yang sudah meninggal,
bagi satu hal, dan untuk menemukan kebahagiaan itu bagi diri kita sendiri juga,
dalam hidup kita.
Sekarang, Maria Simma
berumur 82 tahun; dia tinggal sendirian di rumah kecil di Sonntag, sebuah desa
yang bersahaja di pegunungan Vorarlberg, Austria, dan disanalah saya
menemuinya.
Siapakah Maria Simma?
Seorang wanita desa yang
sejak masa kanak-kanaknya, telah banyak berdoa bagi jiwa-jiwa di Api Penyucian.
Ketika ia berumur 25 tahun, dia diberi karisma yang lain dari pada yang lain di
Gereja, yang sangat langka, yaitu karisma kunjungan oleh jiwa-jiwa di Api
Penyucian. Dia adalah seorang umat Katolik yang taat dan sangat rendah hati,
dan sangat sederhana. Dia diberi banyak dorongan bagi tugasnya oleh pastor
paroki maupun bapa uskup setempat.
Meskipun mendapat karisma
yang sifatnya sangat luar biasa, dia hidup dalam kemiskinan. Contohnya, di
kamarnya yang kecil kami hampir sama sekali tidak memiliki ruang gerak di
sekitar kursi-kursi yang diberikan kepada kami...
Suatu karisma yang langka?
Ya, tetapi jelas punya akar yang mendalam pada sejarah Gereja, karena banyak
orang kudus baik yang dikanonisasi atau tidak, yang memiliki karisma serupa.
Saya bisa sebutkan contohnya, Santa Gertrude, Santa Catherine dari Genoa yang
banyak menulis tentang Api Penyucian, Maryam dari Yesus, Santa Margaret Mary
dari Paray-le-Monial yang mendapat penglihatan Hati Kudus, Cure de Ars (Santo
John Mary Vianney) yang kudus,
Beata Faustina Kowalska,
Santo John Bosco, Beata Maryam dari Betlehem, dan lain-lainnya. Sebuah buku
bisa ditulis tentang topik ini, bahkan saya piker sudah ada beberapa buku.
Kalau kita memperhatikan dengan seksama ajaran-ajaran para kudus ini, kita
lihat bahwa mereka semua mengatakan hal yang sama; dan Maria Simma bisa
dibilang sekedar menghidupkan kembali kesaksian-kesaksian para kudus lainnya.
Inilah alasannya mengapa
saya tidak ragu-ragu untuk mewawancarainya, karena dia hidup pada masa yang
sama dengan kita, dan bersedia menyediakan waktunya. Bisa anda bayangkan kalau
saya memberondongnya dengan banyak pertanyaan-pertanyaan, setidaknya hampir semuanya!
Masalahnya adalah dia sama sekali tidak dapat berbahasa Perancis, dan karenanya
saya harus
menggunakan seorang
penterjemah.
Demi singkatnya dan
jelasnya saya akan merangkum beberapa jawaban-jawaban Maria sedangkan pada
kesempatan lain saya menterjemahkan kata-katanya sendiri. Saya juga akan
menambahkan disana sini komentar-komentar saya pribadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar